Jangan pernah merasa terlalu dini untuk mempersiapkan kekayaan dan memiliki dana pensiun yang tepat. Bahkan kebanyakan para perencana keuangan sering merasa sedih karena klien mereka suka terlambat dalam mempersiapkan dana pensiunnya. Mereka rata-rata baru memulainya pada usia 40-an.
Harga dari penundaan tersebut akan berakibat pada strategi investasi yang lebih agresif dimana tentu saja akan lebih berisiko terkena fluktuasi pasar jangka pendek yang dapat menyebabkan hasil investasinya tergerus lebih banyak.
Namun jika dimulai sejak awal dengan strategi investasi yang bijaksana, selain membuat para pekerja muda menjadi lebih siap, perencanaan pensiun jangka panjang juga akan memperkuat fundamental ekonomi negara secara keseluruhan.
Apa saja sebenarnya yang dibutuhkan untuk memeprsiapkan perencanaan keuangan sejak dini? Berikut adalah 5 tips yang bisa dijalankan:
1. Bergaya hidup secara sederhana / secukupnya
Kuncinya adalah hidup tidak lebih dari pendapatan bulanan. Jangan boros dalam pengeluaran sehingga menjadi lebih besar pasak daripada tiang. Bila tidak dapat menyusun perencanaan keuangan sendiri, cari seorang perencana keuangan berpengalaman yang dapat membantu menghitung kebutuhan pensiun Anda dan menyusun strategi investasinya. Usahakan Anda dapat menabung 3% – 10% dari pemasukan bulanan untuk keperluan pensiun.
2. Gendutkan tabungan Anda!
Mungkin terdengar seperti lagu lama, namun ini tetap menjadi kunci kesuksesan dalam meraih kebebasan finansial. Usahakan untuk selalu menabung meskipun hanya beberapa lembar uang ribuan.
Para pekerja yang masih muda biasanya akan langsung terikat dengan pengeluaran-pengeluaran seperti membeli rumah, mobil, nikah dan lainnya. Triknya adalah dengan cara menabung lebih dulu, baru membelanjakan sisanya kemudian. Buatlah tabungan Anda menjadi autopilot dengan cara autodebet.
3. D untuk Disiplin, BUKAN Debt
Semakin cepat Anda memahami filosofi dasar ini, akan semakin baik. Jika memiliki utang, apapun bentuknya, maka harus segera di selesaikan secepat mungkin. Urutkan utang-utang tersebut dimulai dari utang yang miliki bunga paling tinggi. Bisa juga untuk menjadikan semua utang tersebut dalam satu payung jika memungkinkan dan bunganya dapat dinegosiasikan.
Kuncinya adalah membuat Anda terbebas dari utang secepat mungkin sehingga pemasukannya dapat dialokasikan lebih untuk persiapan pensiun. Langkah ini tentunya akan memberikan hasil yang jauh lebih besar di masa depan, 30-40 tahun kemudian.
4. Dana darurat hanya untuk keperluan darurat!
Secara garis besar, dana darurat minimal adalah sebanyak 3 kali pengeluaran bulanan Anda jika sendiri, dan sebanyak 6 kali pengeluaran bulanan jika Anda menikah atau mempunyai anak.
Segera sisihkan uang-uang yang Anda dapatkan ketika masa-masa makmur, simpan dalam tabungan dengan bunga paling baik dan tinggalkan. Uang tersebut adalah parasut Anda dan akan menghindarkan Anda dari kebutuhan untuk berutang atau mengganggu dana pensiun ketika keadaan sedang memburuk.
5. Analisa secara terus menerus kebiasaan pengeluaran Anda, dan lakukan penyesuaian jika dibutuhkan
Katakan saja Anda menghabiskan Rp 25 ribu untuk kebutuhan makan siang. Artinya, jumlahnya Rp 125 ribu untuk seminggu, dan Rp 6 juta pertahun. Jika penghasilan tahunan Anda adalah Rp 48 juta pertahun (dengan asumsi Rp 4 juta perbulan), artinya ada potensi untuk menyisihkan 12.5% dari pemasukan dengan cara mengurangi menu makan siang Anda.
Dengan cara mengurangi pengeluaran-pengeluaran tidak penting tersebut, Anda bisa lebih banyak menabung untuk dana pensiun. Kemudian miliki investasi-investasi produktif lainnya yang akan memberikan pengembalian lebih besar dalam satu dekade kedepan.
source
No comments:
Post a Comment