Berhenti merokok bisa bikin kita jadi kaya! Gak percaya? Ayo, bareng-bareng lihat buktinya.
Hitunglah sehari habis satu pak rokok seharga Rp 15 ribu. Kemudian, dikali 30 hari deh. Hasilnya, dalam sebulan orang bisa habis duit sampai Rp 450 ribu per bulan buat rokok doang!
Bayangkan kalau duit Rp 450 ribu itu disimpan. Dalam setahun, sudah dapat Rp 5,4 juta. Bisa dapet handphone Android terbaru atau uang muka kredit sepeda motor baru, ya gak?
Tapi mungkin cara menyimpan uang dari rokok itu sudah basi, kamu sudah tahu dari jaman jebot. Alhasil, belum bisa ngemplang kamu buat berhenti ngerokok.
Tapi sekarang bayangin kalau uang Rp. 450 ribu itu dikaryakan alias diolah. Duit yang kita simpan dari rokok itu bisa beranak-pinak. Mau tahu cara menambah duit dari rokok ini?
Buat permulaan, gak perlu langsung potong duit rokok Rp 15 ribu per hari. Sisihkan Rp 15 ribu per dua hari saja. Jadi, perhitungannya:
Rp 15 ribu x (30 hari/2) = Rp 15 ribu x 15 hari = Rp 225 ribu
Setelah dapat Rp 225 ribu di bulan pertama, simpan dulu duit itu di tabungan. Atau kalau takut duitnya kena sahut, titipin saja ke saudara atau pacar yang mendukung kamu sepenuhnya agar berhenti merokok. Tapi kalau belum punya pacar, jangan nyari dulu, takutnya ntar kelamaan. Heu...
Nah, begitu masuk bulan berikutnya, ulangi cara menabung yang sama. Artinya, dalam dua bulan duit yang terkumpul sebesar Rp 225 ribu x 2= Rp 450 ribu.
Siap bikin duit Rp 450 ribu itu beranak-pinak? Begini caranya.
1. Investasi reksa dana
Bakar duit monopoli aja deh daripada bakar duit yang dibeliin buat rokok..
Gak perlu takut berinvestasi reksa dana. Jenis investasi yang satu ini disarankan buat orang yang baru pertama terjun ke dunia investasi. Soalnya caranya gampang dan risikonya gak gede-gede amat. Simulasi sederhana:
Bulan Mei tercatat:
- Duit nabung dari rokok = Rp 450 ribu
- Saat beli reksa dana, duit itu dipakai semuanya. Duit nabung rokok itu pun berubah nama jadi ‘Nilai Aktiva Bersih’.
- Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP) = Rp 50 ribu
Pada bulan Juni tercatat:
- NAB/UP naik = Rp 110 ribu.
- Jual reksa dana = UP X NAB/UP = 9 X Rp 110 ribu = Rp 990 ribu.
Coba kalau NAB/UP naik terus hingga setahun. Keuntungan kita bisa berlipat-lipat.
Tapi ada catatannya ya. Keuntungan itu masih kotor alias belum dikurangi biaya ini-itu dan ada risiko NAB/UP turun.
2. Investasi Emas
Bakar rokok, bakar emas..
Kalau mau yang lebih minim lagi risikonya, investasi emas saja, terutama emas batangan. Harga emas batangan per gram sangat terjangkau. Cuma ya, investasi ini lebih bersifat jangka panjang untuk mendapat keuntungan lebih banyak.
Simulasi sederhana:
Bulan Mei tercatat:
- Duit nabung dari rokok Maret dan April = Rp 450 ribu
- Emas 1 gram = Rp 450 ribu
- Duit nabung rokok pun dipakai buat beli emas 1 gram
- Duit habis, nabung rokok lagi hingga 2 bulan lagi = Mei Rp 225 ribu + Juni Rp 225 ribu = Rp 450 ribu
- Duit nabung dari rokok Mei dan Juni = Rp 450 ribu
- Emas 1 gram = Rp 450 ribu
- Beli emas lagi, total jadi 2 gram
- Duit habis, nabung rokok lagi.
- Punya emas 2 gram
- Emas 1 gram = Rp 455 ribu (cihuy, naik!)
- Jual emas 2 gram = Rp 455 ribu x 2 = Rp 910 ribu
= Rp 910 ribu (bulan Agustus) – {Rp 450 ribu (bulan Mei) + Rp 450 ribu (bulan Juli)}
= Rp 910 ribu – Rp 900 ribu = Rp 10 ribu
Untuk memaksimalkan keuntungan investasi emas, belilah tiap dua bulan sekali dari duit rokok yang disimpan. Terutama pas harga emas lagi turun.
Intinya, konsep investasi emas adalah membeli saat harga emas turun dan menjual saat harganya naik.
3. Tabungan Rencana + Investasi Deposito
Nabung tuh di bank, bukan di asbak..
Tanya deh ke bank tempat kamu menerima gaji. Biasanya bank punya layanan tabungan rencana. Lewat tabungan rencana, kita “dipaksa” nabung setiap bulan selama jangka waktu yang telah disepakati bersama.
Taruhlah kita nabung untuk 1 tahun lewat skema pendebetan otomatis dari tabungan gaji sebesar Rp 225 ribu per bulan. Berarti setahun bisa dapat Rp 225 ribu x 12 = Rp 2,7 juta.
Itu besarannya diambil kalau kita menghemat rokok 15 bungkus sebulan. Kalau bisa lebih, ya makin bagus lagi. Eniweeiizzz…Misalnya, suku bunga tabungan rencana ini adalah 6%.
Simulasi keuntungannya:
Total tabungan + [nilai tabungan x suku bunga x pajak 20% x lamanya mengendap] / 365 hari
= Rp 2,7 juta + [Rp 2,7 juta x 6% x (100%-20%) x 365 hari] / 365 hari
= Rp 2.829.600
Nah, duit hasil tabungan rencana ini bisa dikumpulkan buat investasi yang lebih yahud lagi, yaitu deposito. Cara kerja deposito mirip dengan tabungan rencana, tapi keuntungannya lebih besar.
Cuma emang, deposito bank punya jumlah minimum yang bisa disetorkan. Rata-rata musti nyetor minimum Rp 5 juta. Tapi bunganya bisa lebih dari 7.5%, seru kan!
Nah, tahun pertama kamu sudah ngumpulin sekitar Rp 2,8 juta. Kumpulin lagi tahun berikutnya, bahkan kalau bisa sampai berhenti merokok secara total. Terus, duitnya masukin deh ke deposito dan biarkan beranak-pinak dengan sendirinya.
4. Asuransi Unit Link
Bukannya ikut asuransi, malah menjual jiwa demi rokok..
Kalau investasi asuransi unit link, kita bakal dapat dua manfaat sekaligus, yaitu tabungan dan asuransi. Semua perusahaan asuransi di Indonesia punya layanan ini, jadi kita bisa bandingin antara satu dan lain biar dapat penawaran yang paling pas dengan kebutuhan.
Keuntungan yang didapat dari investasi asuransi unit link bergantung pada besarnya premi atau setoran per bulan. Tapi pada 2 tahun pertama biasanya belum ada hasil investasi karena ada biaya macam-macam. Hasil investasi baru bisa dinikmati setelah tahun ketiga.
Tapi, yang pasti dari asuransi unit link adalah kita bakal dapat asuransi jiwa. Jadi kalau (amit-amit) meninggal saat masih terikat kontrak dengan asuransi ini, ahli waris kita bakal dapat uang pertanggungan sampai ratusan juta rupiah.
Gimana percaya kan bisa nambah duit dari berhenti ngerokok?
Dengan menyisihkan uang rokok, itu artinya kita beroleh kesempatan untuk mengelolanya sehingga bisa menambah pendapatan. Masih ragu berhenti ngerokok?
No comments:
Post a Comment