Karena tahu betul nilai kerja keras, para miliarder dunia ini enggan mewariskan seluruh hartanya kepada keturunannya. Mereka ingin anak-anaknya turut menjunjung tinggi nilai tersebut.
Di sisi lain, mereka tidak segan-segan untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya itu ke lembaga-lembaga non-profit. Tindakan ini dilakukan mereka sebagai upaya filantropi untuk membantu kalangan yang membutuhkan.
Penasaran siapa saja mereka? Simak penjelasannya berikut ini.
Warren Buffett
Seperti dikutip dari artikel “Should You Leave It All to the Children?” yang dimuat oleh Fortune secara online, salah satu orang terkaya dunia Warren Buffett menjelaskan alasannya untuk tidak mewariskan seluruh kekayaannya kepada anak-anaknya.
“Anak-anak saya akan membuat kekayaannya sendiri dan mereka tahu saya mendukung mereka untuk melakukan pekerjaan apa pun yang ingin mereka lakukan,” kata Buffett. Meskipun demikian, Buffett menjelaskan bahwa ia tetap mewariskan sebagian hartanya kepada anak-anaknya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebagai investor sangat kaya dan dermawan, Buffett telah berjanji untuk memberikan 99% dari kekayaannya, baik selama hidupnya atau ketika ia telah meninggal dunia. Dia mulai dengan menjanjikan 83% dari ke Gates Foundation, seperti dikutip oleh Business Insider dari majalah Fortune.
Michael Bloomberg
“Anak-anak saya akan membuat kekayaannya sendiri dan mereka tahu saya mendukung mereka untuk melakukan pekerjaan apa pun yang ingin mereka lakukan,” kata Buffett. Meskipun demikian, Buffett menjelaskan bahwa ia tetap mewariskan sebagian hartanya kepada anak-anaknya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sebagai investor sangat kaya dan dermawan, Buffett telah berjanji untuk memberikan 99% dari kekayaannya, baik selama hidupnya atau ketika ia telah meninggal dunia. Dia mulai dengan menjanjikan 83% dari ke Gates Foundation, seperti dikutip oleh Business Insider dari majalah Fortune.
Michael Bloomberg
Raja media Michael Bloomberg telah berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya. Bahkan, hingga saat ini ia telah mendonorkan dana lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun untuk almamaternya, Universitas Johns Hopkins.
Melalui yayasannya, Bloomberg Philanthropies, ia turut mendonasikan atau menjanjikan sejumlah uang untuk disumbangkan ke beberapa organisasi yang berhubungan dengan kesehatan, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Campaign for Tobacco-Free Kids serta Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Gene Simmons
Melalui yayasannya, Bloomberg Philanthropies, ia turut mendonasikan atau menjanjikan sejumlah uang untuk disumbangkan ke beberapa organisasi yang berhubungan dengan kesehatan, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Campaign for Tobacco-Free Kids serta Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Gene Simmons
Dibesarkan oleh seorang ibu tunggal, bassis grup band rock Kiss ini merasakan betul bagaimana nilai kerja keras telah berpengaruh besar dalam kehidupannya. Itulah sebabnya, ia mengatakan dalam sebuah wawancara televisi, anak-anaknya tidak akan menjadi kaya dengan mengandalkan warisan dari dirinya.
Lebih jauh lagi, ia menjelaskan mereka akan menerima warisan dalam jumlah kecil. “Mereka harus dipaksa untuk bangun dari tempat tidurnya dan pergi keluar (rumah, red) serta bekerja dan membuat penghasilan melalui cara mereka sendiri,” kata Simmons.
Walaupun dia belum memutuskan apa yang akan ia lakukan dengan kekayaannya, namun saat ini ia telah mensponsori lebih dari 140 anak-anak di Afrika melalui LSM ChildFund.
Bill Gates
Lebih jauh lagi, ia menjelaskan mereka akan menerima warisan dalam jumlah kecil. “Mereka harus dipaksa untuk bangun dari tempat tidurnya dan pergi keluar (rumah, red) serta bekerja dan membuat penghasilan melalui cara mereka sendiri,” kata Simmons.
Walaupun dia belum memutuskan apa yang akan ia lakukan dengan kekayaannya, namun saat ini ia telah mensponsori lebih dari 140 anak-anak di Afrika melalui LSM ChildFund.
Bill Gates
Bill Gates merupakan salah satu orang terkaya sekaligus terpopuler di dunia. Tapi, dia dan istrinya, Melinda, tidak tertarik untuk menggunakan uang mereka dalam keperluan memuaskan diri sendiri secara berlebihan atau mewariskannya untuk tiga anak mereka.
“Aku tahu, aku tidak berpikir itu ide yang baik untuk memberikan uang kepada anak-anak saya. Itu tidak akan baik untuk anak-anak saya atau masyarakat,” katanya kepada tabloid Inggris The Sun pada tahun 2010.
Sebaliknya, mereka mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama Bill & Melinda Gates Foundation pada tahun 1994. Pada tahun 2013, yayasan ini memiliki aset senilai lebih dari US$ 37 miliar atau sekitar Rp 520 triliun.
Yayasan bahkan telah memulai sebuah program untuk mengajak para orang terkaya dunia lainnya untuk bergabung bersama mereka dalam mendonorkan sebagian kekayaannya untuk masyarakat yang membutuhkan. Program ini diberi nama “The Giving Pledge”.
Jackie Chan
“Aku tahu, aku tidak berpikir itu ide yang baik untuk memberikan uang kepada anak-anak saya. Itu tidak akan baik untuk anak-anak saya atau masyarakat,” katanya kepada tabloid Inggris The Sun pada tahun 2010.
Sebaliknya, mereka mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama Bill & Melinda Gates Foundation pada tahun 1994. Pada tahun 2013, yayasan ini memiliki aset senilai lebih dari US$ 37 miliar atau sekitar Rp 520 triliun.
Yayasan bahkan telah memulai sebuah program untuk mengajak para orang terkaya dunia lainnya untuk bergabung bersama mereka dalam mendonorkan sebagian kekayaannya untuk masyarakat yang membutuhkan. Program ini diberi nama “The Giving Pledge”.
Jackie Chan
Bintang film terkenal asal Hong Kong ini mengumumkan pada 2011 bahwa ia telah memutuskan untuk memberikan setengah kekayaannya untuk kegiatan amal saat ia meninggal dunia. Chan juga menambahkan bahwa ia tidak berencana untuk meninggalkan kekayaan hingga jutaan dolar kepada anaknya, Jaycee.
“Jika dia mampu, dia bisa menghasilkan uangnya sendiri. Jika tidak, maka ia hanya akan membuang-buang uang saya,” kata Chan seperti dikutip dari Channel NewsAsia.
Ia mendirikan yayasan amalnya sendiri yang diberi nama Jackie Chan Charitable Foundation pada tahun 1988 untuk membantu orang miskin di Hong Kong. Hingga saat ini, peranan yayasan tersebut telah diperluas hingga memberikan bantuan medis di daerah yang terkena bencana serta membantu berbagai kegiatan seni.
George Lucas
“Jika dia mampu, dia bisa menghasilkan uangnya sendiri. Jika tidak, maka ia hanya akan membuang-buang uang saya,” kata Chan seperti dikutip dari Channel NewsAsia.
Ia mendirikan yayasan amalnya sendiri yang diberi nama Jackie Chan Charitable Foundation pada tahun 1988 untuk membantu orang miskin di Hong Kong. Hingga saat ini, peranan yayasan tersebut telah diperluas hingga memberikan bantuan medis di daerah yang terkena bencana serta membantu berbagai kegiatan seni.
George Lucas
Sutradara dan kreator Star Wars, George Lucas, telah bergabung bersama Bill Gates dan Warren Buffet dalam program “The Giving Pledge” sejak bulan Juli 2010. Pada saat itu, itu menjanjikan untuk menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaannya ketika ia meninggal.
“Saya mendedikasikan sebagian besar kekayaan saya untuk meningkatkan pendidikan,” tulis Lucas dalam surat janjinya, seperti dikutip dari artikel “Donating Star Wars Billions Will Make George Lucas One Of The Biggest Givers Ever” yang dimuat oleh Forbes secara online.
Walaupun demikian, pada bulan Mei 2015 CNBC dan Spectrem Group melansir hasil survei yang menunjukan bahwa orang-orang kaya AS seperti Warren Buffett dan Bill Gates, yang mengatakan mereka berencana meninggalkan hampir semua kekayaan mereka untuk amal adalah minoritas.
“Saya mendedikasikan sebagian besar kekayaan saya untuk meningkatkan pendidikan,” tulis Lucas dalam surat janjinya, seperti dikutip dari artikel “Donating Star Wars Billions Will Make George Lucas One Of The Biggest Givers Ever” yang dimuat oleh Forbes secara online.
Walaupun demikian, pada bulan Mei 2015 CNBC dan Spectrem Group melansir hasil survei yang menunjukan bahwa orang-orang kaya AS seperti Warren Buffett dan Bill Gates, yang mengatakan mereka berencana meninggalkan hampir semua kekayaan mereka untuk amal adalah minoritas.
“Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang sangat terlihat karena mengatakan mereka akan meninggalkan semua hartanya untuk amal ternyata tidak mewakili kebanyakan orang kaya di Amerika Serikat,” kata George Walper, Presiden Spectrem Grup, seperti dikutip dari artikel “Millionaire kids to inherit most of their parents’ fortunes” yang dimuat oleh CNBC secara online.
No comments:
Post a Comment