Dalam buku “Business Model Generation”, terdapat sejumlah pola model bisnis yang kerap kita jumpai dalam dunia bisnis online.
1. Freemium:
Model bisnis ini memungkinkan entrepreneuer menetapkan harga dengan cuma-cuma tetapi biaya akan dikenakan untuk fitur-fitur, fungsi atau barang tertentu selain yang dinyatakan gratis. Kata “freemium” sendiri merupakan gabungan dari “free” dan “premium” yang digagas oleh Jarid Lukin tahun 2006, sebagian mengatakan penggagas istilah itu adalah venture capitalist Fred Wilson.
Ada sejumlah tier atau lapisan dalam model bisnis tersebut. Pertama adalah tier gratis yang bisa dipakai semua orang tanpa membayar sejumlah uang. Namun untuk lapis berikutnya, konsumen harus membayar sejumlah uang.
Menurut Wilson, dalam model bisnis ini Anda dapat memberikan layanan atau produk secara gratis (mungkin disertai dengan iklan), sehingga membuat banyak orang membicarakannya, mendorong jaringan referral yang meluas, dan menggairahkan pemasasaran pencarian di web secara organik, dan sebagainya. Setelah itu, barulah tarif premium dikenakan. Salah satu contoh suksesnya ialah Skype.
2. Open source:
2. Open source:
Model bisnis ini banyak dipakai dalam dunia software. Ia memungkinkan pengguna memakai tanpa biaya untuk penggunaan non-komersial. Konsumen bisa memakai teknologi open source di bawah syarat dan ketentuan komersial baku. Namun, saat konsumen ingin perlindungan hukum atau tanya jawab mengenai versi komersial software, atau konsultasi lebih intensif, ia bisa membayar sejumlah uang pada pembuat produk atau layanan.
Model bisnis ini biasa dipakai untuk software komersial yang dibuat dengan menggunakan inovasi tanpa harus mengorbankan kemandirian si produsen. Redhat dan VA Software adalah dua contoh perusahaan yang sukses dengan model bisnis ini dan menembus lantai bursa alias IPO.
3. Multi-sided platforms (MSP):
3. Multi-sided platforms (MSP):
Menurut laman sloanreview.com, model bisnis semacam ini relatif disukai dan sukses saat ini. MSP sendiri bisa dideskripsikan sebagai sebuah layanan, teknologi atau produk yang memungkinkan dua konsumen (atau kelompok) atau lebih untuk memiliki interaksi langsung.
Kisah sukses MSP ialah eBay, PayPal, Alibaba. iOS dari Apple sendiri adalah MSP karena ia menghubungkan para pengembang aplikasi dan pengguna. Bahkan mall-mall bisa masuk dalam kategori ini karena menghubungkan toko ritel dan konsumen.
Namun, menurut Andrei Hagiu dalam MIT Sloan Management Review, bisnis semacam ini memiliki tantangan sendiri. Untuk itu, isa menyarankan untuk memprioritaskan volume konsumen, pengembangan bisnis ke skala yang makin besar, menarik dua sisi (pengguna dan produsen) dan kemampuan menyusun strategi yang jitu.
4. Advertising:
4. Advertising:
Facebook menjadi contoh yang luar biasa dari model bisnis periklanan ini. Ia mampu memaksimalkan potensi strategisnya sebagai medium beriklan dengan tujuan menjangkau audiens yang spesifik. Agar sukses, sebuah perusahaan dengan model bisnis semacam ini harus memahami benar-benar plus minus mediumnya.
No comments:
Post a Comment