Tuesday, December 25, 2012

RASULULLAH SAW JUGA MANUSIA BIASA

Rasulullah saw. juga Manusia Biasa




Nabi-Muhammad


                             20
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat  (QS Al-Furqon 25:20)
Sifat mendasar dari kaum kafir adalah kesombongan mereka. Inilah yang membuat mereka menolak dan mengacuhkan para nabi Allah dan berusaha untuk mencari-cari alasan untuk tetap mengacuhkannya. Salah satu alasan bahwa mereka akan patuh terhadap para nabi itu adalah jika para nabi lebih dari manusia biasa. Namun, Rasulullah saw. mengingatkan kaumnya bahwa beliau juga manusia, seorang hamba Allah sehingga harapan mereka sia-sia. Allah memberikan beberapa perintah berikut kepada Rasululah saw. seperti tertuang dalam
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa”. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. (QS Al Kahf 18:110)
Katakanlah: “Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul”. Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”. (QS Al-Isra’, 17: 95-96)
Rasulullah saw. mengatakan kepada kaumnya bahwa dia juga diperintah untuk menjadi seorang muslim dan untuk patuh kepada Allah. Beliau pun bertanggung jawab memperingatkan kaum kafir, tetapi beliau tidak dapat melakukan tanggung jawabnya atas permintaan-permintaan mereka. Hal ini tertuang dalam:
Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Dan supaya aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: “Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan”. Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan”. (QS An-Naml, 27: 91-93)
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (QS Ali ‘Imran, 3: 120).
Sebagai manusia biasa, beliau juga suka bercanda, tertawa dengan keluarga, dan para sahabatnya. Selain itu, beliau pun memberikan mereka nama-nama yang menyenangkan atau nama panggilan. Seperti biasanya, Rasulullah saw. berperilaku hatihati, penuh perhatian, dan selalu jujur saat bercanda. 
Ada beberapa nasihat Rasulullah saw. ketika bercanda.
“Aku bercanda, tapi aku hanya akan berbicara jujur.”
“Tidak boleh seorang muslim menakuti saudaranya.”
“Janganlah berselisih dengan saudaramu dan janganlah bercanda dengan kalimat ejekan.”
“Malulah mereka yang berbohong hanya untuk menghibur orang lain.”
“Seseorang tidak akan menjadi orang beriman yang baik jika dia berbohong meski hanya dalam senda gurau dan berselisih meskipun dia benar.”
“Janganlah berbohong meski sedang bersenda gurau.”

Subhanalloh 

Wallohualambishawab

No comments:

Post a Comment