ﻭﺍﻧﺘﻢﺍﻻﻋﻠﻮﻥﺍﻥﻛﻨﺘﻢﻣﺆﻣﻨﯿﻦﺭﺑﻨﺎﻣﺎﺧﻠﻘﺘﺎﻫﺬﺍﺑﺎﻁﻼﻭﺍﻟﺬﻳﻦﺟﺎﻫﺪﻭﺍﻓﻴﻨﺎﻟﻨﻬﺪﻳﻨﻬﻢﺳﺒﻠﻨﺎﺍﺫﻛﺮﻭ ﻧﮯ ﺍﺫﻛﺮ ﻛﻢﻳﺮﻓﻊﺍﷲﺍﻟﺬﻳﻦﺁﻣﻨﻮﺍﻣﻨﻜﻢﻭﺍﻟﺬﻳﻦﺍﻭﺗﻮﺍﺍﻟﻌﻠﻢﺭﺟﺎﺕﺍﺩﻮﻧﻲﺍﺳﺘﺠﺐﻟﻜﻢ
RUKUN IMAN YANG ENAM
Iman artinya
percaya terhadap kebenaran sesuatu dengan sepenuh hati . Orang beriman disebut
mukmin Kita sebagai mukmin wajib
mempercayai dan meyakini rukun iman yang enam. Keenam rukun Iman itu harus kita
wujudkan dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi orang yang taqwa. Keenam
rukun Iman itu adalah :
- iman kepada Allah
- iman kepada malaikat
- iman kepada kitab-kitab Allah
- iman kepada rasul-rasul Allah
- iman kepada hari kiamat
- iman kepada qodho’ dan qodar
A. IMAN KEPADA ALLAH
Manusia hidup
tanpa keimanan seperti orang yang tidak punya pegangan hidup. Dia tidak
mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Dia akan menjalani kehidupannya hanya
menurut pikirannya sendiri, dan kehendak hatinya sendiri.
Orang yangberiman
mempunyai pegangan hidup, ia sadar siapa dirinya . Ia tidak akan berbuat
menurut sekehendak hatinya , tapi menurut jalan yang benar dan tidak akan
merugikan orang lain atau menyusahkannya.
Manusia hidup
tanpa keimanan akan mudah bebuat jahat . Sebab yang penting baginya agar maksud
hatinya tercapai . Segala cara halal , dan haram akan dilakukannya akibatnya
orang lain hidup penuh dengan ketakutan . sebaiknya orang yang beriman ia akan
berbuat sesuatu menurut peratuaran yang berlaku ., menurut jalan yang benar .
Sehingga masyarakat akan merasa aman, penuh dengan ketenteraman.
Tampak bulan
purnama dan bintang bintang sedang bersinar pada malam hari. Tampak pula gunung
dan laut terkena cahaya bulan terlihat indah.
Dengan memperhatikan gambar diatas , timbul pertanyaan dalam pikiran kita
seperti di bawah ini :
- Siapa yang menjadikan matahari ?
- Bisakah manusia membuat matahari ?
- siapa yang menajadikan gunung-gunung ?
- Bisakah manusia membuat gunung ?
- Siapa yang menciptakan laut begitu
luas ?
- Bisakah manusia menciptakan laut yang
begitu luas ?
- Siapakah yang membuat bulan ?
- Bisakah manusia membuat bulan ?
- Siapa yang membuat bintang-bintang bertaburan ?
- Bisakah manusia membuat seperti bintang- bitang di Langit ?
Dapat juga timbul pertanyaan yang lain ?
- Bisakah manusia hidup untuk
selama-lamanya, tidak akan mati ?
- Bisakah manusia membuat air ?
- Bisakah manusia membuat angin ?
- Bisakah manusia membuat mata , jika
buta, buat yang baru ?
Dari semua uraian –uraian di atas menunjukkan kepada kita bahwa mereka
harus beriman kepada Allah . manusia mempunyai banyak kelemahan –kelemahan,
memerlukan bantuan dan petunjuk. Untuk memperoleh bantuan dan petunjuk itulah diperlukan
keharusan beriman.
ALLAH SWT |
Allah berfirman dalam surat Ali imran
ayat 139 :
ﻭﺍﻧﺘﻢﺍﻻﻋﻠﻮﻥﺍﻥﻛﻨﺘﻢﻣﺆﻣﻨﯿﻦ
Artinya : “ Engkaulah yang paling
tinggi jika engkau beriman”.
Orang yang beriman mengetahui bahwa dirinya dijadikan tidaklah dengan
sia-sia.
Tidak akan dibiarkan begitu saja, melainkan akan dibimbing oleh allah ke
jalan yang benar .
ﺭﺑﻨﺎﻣﺎﺧﻠﻘﺘﺎﻫﺬﺍﺑﺎﻁﻼ........
Artinya : “ Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau jadikan semua ini dengan sia-sia….”. QS Al Imran 191.
ﻭﺍﻟﺬﻳﻦﺟﺎﻫﺪﻭﺍﻓﻴﻨﺎﻟﻨﻬﺪﻳﻨﻬﻢﺳﺒﻠﻨﺎ
Artinya : “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh , di jalan kami, niscaya kami
tunjuki mereka
ke jalan kami…”. ( QS. Al Ankabut 69 )
Dan orang yang beriman tidak merasa
kesepian , walaupun seoang diri . Kita salat seorang diri,
dia mengucapkan
Hanya Engkau yang kami sembah dan hanya kepada Engkau minta tolong”.
Cara
meningkatkan Keimanan kepada Allah SWT
Iman adalah Urat
nadi dalam ajaran islam . harus dipelihara , agar tetap teguh beriman , tidak terpengaruh
oleh berbagai godaan dan keadaan .
Cara meningkatkan keimanan , antara
lain dapat dilakukan sebagai berikut :
1.
Jangan
suka meninggalkan Shalat lima waktu dalam sehari semalam . Usahakan mengerjakan
tepat pada waktunya, dan berusahalah memahami arti bacaan shalat . Sehingga
kita mengetahui makna apa yang kita ucapkan dalam bacaan shalat.
2.
Biasakan
diri kita berdikir, terutama sesudah shalat. Kebiasaan berikir menumbuhkan
kekuatan dan ketenangan batin .
ﺍﺫﻛﺮﻭ ﻧﮯ ﺍﺫﻛﺮ ﻛﻢ
Artinya :
“ Ingatlah kamu kepadaKu , niscaya
Aku akan memperhatikan mu “.
3.
Biaskan
berdo’a terutama sesudah shalat. Berdo’a kepada allah berarti kita punya hubungan
dengan Allah .Karena Allah tempat kita mengadu dan meminta sesuatu.
ﺍﺩ ﻋﻮﻧﻲ ﺍﺳﺘﺠﺐ ﻟﻜﻢ
Artinya : berdo’alah kepada Ku, nis caya akan Kuperkenankan bagimu”. ( QS. Al
Mukmin : 60 )
4. Biasakan
mengerjakan perbuatan yang perbuatan
yang baik, berusaha menghindari tingkah laku yang tidak senonoh.
Menjauhi larangan
Allah
5. Berusaha
meningkatkan Ilmu pengetahuan. Ajaran Agama Islam lebih mudah dipahami dan
dihayati dengqan ilmu pengetahuan . Allah berfirman :
ﻳﺮﻓﻊﺍﷲﺍﻟﺬﻳﻦﺁﻣﻨﻮﺍﻣﻨﻜﻢﻭﺍﻟﺬﻳﻦﺍﻭﺗﻮﺍﺍﻟﻌﻠﻢﺭﺟﺎﺕ
Artinya : Allah akan meningkatkan derajat orang-orang yang beriman di
antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan”. ( QS. Al Mujadalah 11 )
6.
Suka
bersedekah. kalau bisa tiap hari, walaupun hanya sedikit .
Orang
yang beriman kepada Allah akan memiliki sikap
kepribadian sebagai berikut :
a.
ia
sadar bahwa kenikmatan yang ia peroleh
dalam hidup ini berasal dari Allah maka ia bersyukur kepada Allah.
b.
Ia
menyadari bahwa ia pasti akan mati dan akan mempertanggun jawabkan segala
perbuatannya selama hidup di dunia. Karena itu ia akan bertingkah laku dengan
baik .
c. Ia
menyadari bahwa dirinya selalu dilihat oleh Allah,maka ia selalu berusaha
berbuat baik.
d.
Ia
menyadari kelemahan dirinya, maka ia tak mau bersikap sombong dan takabur.
Tanda-tanda orang beriman, antara lain:
1.
Taat
beribadah, seperti selalu mengerjakan salat lima waktu sehari semalam, membayar
zakat, mengerjakan puasa pada bulan Ramadan, pergi naik haji jika mampu dan
menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar.
2. Berbuat baik kepada ibu-bapak, tidak
menyakiti hatinya, tidak berkata kasar atau menghardiknya, membantunya, jika
mereka memerlukan bantuan. Harus hormat dan penuh kasih sayang kepada
mereka yang telah memelihara, mendidik dan membesarkan kita.
3. Berbuat
baik kepada sesama manusia. Harus saling tolong menolong, apalagi sesama
muslim, tidak saling mencemoohkan, menjauhi segala perbuatan yang menimbulkan
rasa permusuhan, saling harga menghargai.
B. IMAN KEPADA
MALAIKAT
Malaikat (ilustrasi) |
Salah satu tanda oran g yang taqwa kepada Allah adalah beriman
kepada yang Gaib. Salah satu Iman kepada yang gaib adalah beriman kepada
malaikat . Allah berfirman :
ﺫ
ﻟﻚﺍﻟﻜﺘﺐﻻﺭﯾﺐﻓﻴﻪ ﻫﺪﺍﻟﻟﻤﺘﻘﻴﻦﺍﻟﺬﯾﻦﯾﺆﻣﻨﻮﻥﺑﺎﻟﻐﻴﺐﻭﯾﻘﻴﻤﻮﻥﺍﻟﺼﻠﻮﻩﻭﻣﻤﺎﺭﺯﻗﻨﻬﻢﻳﻨﻔﻘﻮﻥ
Artinya : “ Kitab ( Al Qur’an ) ini
tidak ada keraguan padanya , petunjuk bagi mereka yang taqwa , yaitu mereka
yang beriman kapada yang gaib, yang mendirikan sholﻦat,
dan menafkahkan sebagian hartanya yang kami anugrahkan kepada mereka ( QS. Al
Baqoroh : 2- 3 )
Dengan beriman kepada Malaikat
manusia dapat memmenuhi kehendaknya yang selalu ingin mengetahui hal-hal yang
tidak terjangkau oleh panca ind eranya.
Hal-hal yang tidak terjangkau oleh panca ind era
manusia itu jika tidak ada jalan keluarnya maka manusia akan terpengaruh dengan
cerita-cerita tahayul yang menimbulkan rasa takut . Ada pohon beringin yang besar dianggap sakti, menyediakan sesajen
di bawah pohon besar yang dianggap keramat, yang diyakini dapat menyelamatkan
manusia. Perbuatan ini tidak benar menurut ajaran islam.
Dengan beriman kepada Malaikat manusia
akan berhati-hati dalam bertingkah laku. Karena ada malaikat yang mencatat
setiap perbuatan yang baik dan yang buruk, yaitu Malaikat Rakib dan Malaikat
Atid yang nanti akan ditanya di alam kubur, segala perbuatan kita.
Semua uraian di atas menunjukan bahwa beriman kepada
malaikat suatu kewajiban.
C. IMAN KEPADA KITAB-KITAB
ALLAH
Kitab Al Qur'an |
Iman kepada kitab-kitab Allah
termasuk rukun iman yang ketiga. Beriman kepada kitab-kitab Allah artinya
menyakini bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab kepada Rosulnya melalui
Malaikat Jibril.
Kitab-kitab yang diturunkan Allah
itu untuk pedoman hidup manusia agar selamat dunia dan akhirat. Kitab-kitab itu
ialah Tauret kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Daud, Injil kepada Nabi Isa, Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Quran adalah kitab Allah yang
diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al-Quran
kitab suci umat islam. Al-Quran diturunkan Allah untuk pedoman hidup bagi
seluruh umat manusia, dan berlaku sepanjang masa sampai hari kiamat nanti.
Dalam Al-Quran dijelaskan tata
cara hubungan manusia dengan Allah, seperti tata cara mengerjakan salat, tata
cara berpuasa, cara beriman kepada Allah dan sebagainya. Selain itu dijelaskan
pula cara bergaul dengan sesama manusia, menghormati ibu bapak, dan bergaul
dengan tetangga.
Manusia hidup perlu petunjuk agar
kita mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.Kita harus beriman kepada
Al-Quran. Karena Al-Quran pedoman hidup bagi manusia. Karena itu jika kita
ingin hidup selamat di dunia dan di akhirat kita harus mengamalkan hidup bagi
manusia.
D. IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
Nabi Muhammad saw |
Laillahaillahaillalloh muhammadarosululloh |
Nabi Musa as (ilustrasi) |
Rasululloh Muhammad saw |
Kita ketahui
kehadiran para Rasul adalah untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar. Jika
umat manusia tidak dibimbing oleh para rasul maka manusia tidak akan
mengetahui:
1. Bagaimana
semestinya berhubungan (ibadah) kepada Allah.
2.
Manusia
tidak akan mengetahui secara jelas mana yang haram dan mana yang halal.
3.
Bahwa
kehidupan tidak hanya di dunia saja, tetapi ada kehidupan di alam lain sesudah
mati. Manusia selama hidup di dunia harus bertingkah laku yang baik,
berlomba-lomba berbuat kebaikan.
4. Manusia
tidak akan mengetahui cara bergaul dengan sesama manusia, seperti bergaul
dengan ibu-bapak, dengan tetangga, dengan saudara, kewajiban terhadap jena zah, hubungan laki-laki
dengan perempuan dalam berumah tangga harus diikat dengan tali perkawinan,
tidak boleh berbuat semaunya saja, dan sebagainya.
Jika tidak ada petunjuk dan
bimbingan dari para rosul kepada umat manusia, akan terjadi kekacauan dan
pertentangan yang berkepanjang. Karena manusia akan menggunakan akal pikirannya msing-masing yang saling berbeda.
Demikian juga kita harus beriman kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah
yang terakhir. Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 40:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah
bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup para Nabi.
Ayat di atas menunjukan bahwa tidak ada Nbi atau Rasul sesudah Nabi
Muhammad SAW. Siapa saja yang mengaku sebagai Nabi atau Rasul sesudah
Nabi Muhammad SAW maka hal ini sangat bertentangan dengan Al-Qur’an. Oran g yang percaya kepada kebenaran Al-Qur’an adalah
kafir.
E. IMAN KEPADA HARI AKHIR
Kita harus
beriman kepada hari akhir dapat dilihat pada uraian di bawah ini:
1. Setiap manusia pada akhir pasti
mati, titak kekal.
Setiap
tumbuh-tumbuhan pada akhirnya layu dan tidak kekal.
Setiap benda,
seperti sepada, bangku, lemari, buku dan lain-lain,pada akhirnya rusak dan
lenyap,
Tidak kekal.
2. Bumi dan alam raya
ini, seperti matahari nanti pada akhirnya akan berkurang kekuatan
Cahayanya,
akibatnya membawa malapetaka bagi kehidupan manusia.
Menurut geologi dalam peru t bumi ada gas-gas panas yang
selalu mendesak-desak keluar, sehinggaterjadi gempa. Lama kelamaan gas panas
pada peru t
bumi akan mendingin. Akibatnya bumi akan pecah karena tekanan atmosfer dari
luar, sehingga terjadilah kiamat. Jadi menurut ilmu pengetahuan, kiamat itu
pasti terjadi. Bagi umat islam, hari kiamat itu pasti terjadi, sebab sudah
dijelaskan melalui firman Allah dalam surat
At-Takwir ayat 1-6:
“Apabila matahari digulung. Dan
apabila bintang-bintang berjatuhan. Dan apabila gunung-gunung dihancurkan. Dan
apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan).Dan apabila
bintang-bintang liar dikumpulkan. Dan apabila lautan dipanaskan.”
Dari uraian di
atas kita ketahui bahwa beriman kepada hari akhir merupakan kehausan. Dengan demikian terdapat kesalahan
antara pernyatakan Al-Qur’an dengan teori ilmu pengetahuan, bahwa akan
terjadinya hari kiamat.
Apakah
kehidupan manusia akan selesai begitu saja, setelah ia mati? Kehidupan manusia
di dunia ini ada yang menganiaya, ada yang membunuh orang semena-mena, ada yang
merampas harta orang lain, ada yang sewenang-wenang karena kekuasaannya, karena
dapat menutup kesalahannya, dapat bebas dari hukuman.
Menurut
akal yang sehat dan perasaan keadilan, orang yang berbuat kejahatan, tidak bisa
bebas dari hukuman. Pasti akan adanya keadilan illahi. Orang yang berbuat jahat
pasti akan mendapat hukuman. Tidak mungkin sama antara orang yang berbuat baik
dengan orang yang berbuat jahat dan keji.
Begitu pula
banyak orang telah berbuat baik, seperti telah membantu dan menolong orang lain
sampai menjadi kaya, tapi dia sendiri tidak dapat apa-apa. Ada yang telah berjuang dan berkorban,
tapi dilupakan orang jasanya. Ada orang yang telah menegakkan kebenaran ajaran
agama, kurang mendapat perlakuan yang baik tetapi menurut ajaran islam, orang
yang telah berbuat baik pasti akan mendapat balasan yang baik pula. Pasti
ada keadilan illahi!
“Patutlah
Kami menganggap oran g-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh sama dengan oran g-orang
yang berbuat kerusuhan di muka bumi?Patutlah (pula) kami menganggap oran g-orang yang bertakwa sama dengan oran g-orang yang berbuat maksiat?. (QS.
Shaad:28)
Dari uraian di
atas memang kita harus beriman kepada hari akhir. Karena pada hari akhir itulah
allah mengadakan pembalasan terhadap manusia yang berbuat baik dan yang berbuat
kejahatan.
Jadi manusia yang
berbuat jahat, menganiaya orang lain, mengambil hak orang lain, mencari
kekayaan dengan jalan tidak halal, melakukan korupsi, memperminkan kehidupan
orang lain, jangan beranggapan akan bebas dari hukuman Allah.
langi terbelah (ilustrasi) |
langit digulung (ilustrasi) |
taman eden - firdaus - surga (ilustrasi) |
F. IMAN KEPADA QADA DAN QADAR
qada da qadar (ilustrasi) |
Qada Allah artinya keputusan Allah
terhadap sesuatu yang akan terjadi. Qadar
Allah artiya kehendak Allah terhadap sesuatu yang telah terjadi.
Seseorang sakit, dia pergi ke
dokter. Iake dokter, tetapi tidak juga sembuh. Ia berobt lagi ke dokter yang
lain, tetap saja tidak sembuh. Akhirnya ia meninggal dunia. Itulah qadar allah
baginya.
Qada dan qadar Allah, tidak dapat diketahui manusia. Karena itu manusia
harus berusaha. Qada dan qadar yang baik dan buruk kita serahkan kepada Allah.
Bila kita telah berusaha, tapi gagal maka kita harus bersabar. Bila berhasil
kita bersyukur kepada Allah.
Qada dan qadar yang baik dan yang buruk datangnya dari Allah. Manusia harus
berusaha. Gagal atau berhasil tergantung kepada Allah. Itulh sebabnya kita
dianjurkan berdoa kepada Allah dn berikhtiar.
Orang yang tidak percaya kepada qada dan qadar Allah, berarti tidak percaya
kepada
Kekuasaan Allah. Bila ia gagal,
ia qadar Allah menumbuhkan semangat rajin bekerja, rajin
Belajar. Oleh karena itu kita harus beriman kepada qada dan qadar dari
Allah.
Wallohualambishawab
No comments:
Post a Comment