LABBAIK ALLOHUMMA LABBAIK
MEDINAH, MEKAH DAN PERSIAPAN HAJI & UMRAH
MADINAH TANPA SITUS BERSEJARAH PUSAT PENYEBARAN ISLAM
Kata "madinah" berarti "kota", Madinah ibu kota Provinsi Madinah,
terletak di daerah Hijaz, Arab Saudi Barat. Dari Mekkah berjarak 340 km
ke utara dan 120 km dari Laut Merah. Semula bernama Yatstrib, kemudian
setelah hijrah dikenal dengan nama Madiinatunnabi (Kota Nabi) atau
Almadiinah Almunawwarah (Kota yang bercahaya).
Yatstrib sudah
ada sejak enam abad sebelum Masehi. Pada abad ke-2 Masehi, ketika perang
Roma-Yahudi berkecamuk, tiga suku Yahudi memilih tinggal di Yatstrib,
yaitu Bani Qainuqa, Bani Quraizah, dan Bani Nadir. Dua suku yang berasal
dari Yaman, ialah Bani Aus (Banu Aws) dan Bani Khazraj menyusul, namun
pada abad ke-5, kedua suku itu mengambil alih kepemimpinan atas kota
tersebut diatas.
Pada tahun 622 Nabi Muhammad saw berhirah ke
Madinah, setibanya di kota ini Nabi dan pengikutnya merancang sebuah
peraturan untuk menyatukan penduduk Madinah. Peraturan/konstitusi itu
disetujui oleh penduduk kota dan dikenal dengan nama Piagam Madinah.
Kota Madinah dikenal karena keberadaan Masjid Nabawi, masjid yang
dibangun oleh Nabi Muhammad saw sebagai tempat pusat pergerakan
perjuangan penyebaran Islam. Dari Madinah, Islam menyebar ke seluruh
Jazirah Arab lalu ke seluruh dunia. Jejak perjuangan Islam tersebar di
seluruh kota, antara lain Jabal Uhud, Khandaq dan Masjid Quba (masjid
yang pertama dibangun pada masa Muhammad saw).
Setelah
Rasulullah wafat, pemerintahan Islam berkembang pesat di bawah
kepemimpnan Khalifah dan berhasil menaklukkan kota-kota penting seperti
Damaskus, Iskandariah dan Bagdad. Ketika itu Madinah menjadi ibukota
negara sampai kepemimpinan Khalifah yang keempat berakhir dan pusat
pemerintahan dipindahkan ke Damaskus, untuk selanjutnya Madinah
difungsikan sebagai pusat keagamaan saja dan melepaskan fungsi
politiknya.
Disebabkan khawatir terhadap penyembahan
situs-situs, maka Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi menghancurkan
beberapa situs bersejarah di Kota Madinah, diantaranya Masjid Salman
Alfarisi, Masjid Raj'at Asysyams, pemakaman Jannatulbaqi dan rumah Nabi
Muhammad saw. Madinah juga sama dengan Kota Mekah, terlarang untuk non
muslim.
PERSIAPAN CALON JEMAAH HAJI
A. Daftar Perbekalan Penting Jemaah Haji
Masalah Muncul Ketika Akan Pulang
Konsentrasi atau kekhusyukan dalam menjalankan ibadah haji bisa sangat
terganggu karena barang-barang penting yang seharusnya tersedia malah
tertinggal di tanah air. Oleh karena itu setiap calon haji harus membuat
persiapan perbekalan yang cermat agar selama 40 hari berada di Tanah
Suci dapat menjalankan ibadah dengan tenang.
Sebelum koper
perbekalan diserahkan ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) kabupaten
atau kota setempat, sebaiknya jemaah memeriksa ulang barang-barang yang
harus dibawa.
Setiap jemaah akan memperoleh tiga buah tas,
yakni tas besar (koper) berkapasitas berat 32 kg, tas tenteng (tas
kabin) berkapasitas 10 kg dan tas paspor. Jika kelak jemaah memerlukan
tas lain yang sangat diperlukan untuk tempat belanjaan seperti halnya
oleh-oleh haji dapat menyelipkannya di koper.
Berikut adalah daftar perbekalan jemaah haji sesuai dengan masing-masing kapasitas dari tas yang tersedia:
1. Tas Besar (Koper, Bagasi)
Kapasitas : 32 kg, direkomendasikan untuk diisi:
a. 3-4 helai kain ihram (perempuan: 1-2 stel mukena).
Bagi jemaah gelombang kedua, sebagian disimpan di dalam koper, sebagian disimpan di dalam tas kabin.
b. Pakaian sehari-hari (secukupnya)
c. Bahan makanan (beras, mie instan, kacang/suuk teri (ukri), minuman bubuk, rendang kering dan lain sebagainya)
d. Perlengkapan memasak (sesuai kebutuhan atau dirundingkan dengan kelompok atau regu)
e. Perlengkapan lain (senter, gantungan baju, tapi rapia, deterjen dan sebagainya)
2. Tas Tenteng (Kabin)
Kapasitas : 10 kg, sebaiknya berisi:
a. Obat-obatan
b. Pakaian ganti (1 stel)
c. Alat elektronika dan perlengkapannya (kamera, hp, charger dan sebagainya)
d. Peralatan sholat (sajadah dan kelengkapanya)
e. Makanan ringan
f. Peralatan mandi (sikat gigi, handuk, sabun, pasta gigi, dan shampo)
(Untuk mengantisipasi keadaan di pesawat yang dingin disiapkan juga; selimut tipis, kaca mata, sweater atau jaket)
3. Tas Paspor
a. Paspor yang berlaku
b. Bukti pelunasan BPIH
c. Buku kesehatan
d. Buku do’a dan panduan manasik haji
e. Obat-obatan harian (termasuk pelembab bibir atau kulit dan masker)
Calon jemaah haji sebaiknya menghindari membawa barang-barang yang akan
membebani dalam proses ibadah, membawa barang sesederhana mungkin dan
uang secukupnya adalah sangat bijaksana dan lebih dianjurkan.
Sebenarnya masalah utama barang bawaan haji bukanlah pada saat
keberangkatan, namun pada saat menjelang kepulangan karena banyak jemaah
haji yang membawa barang melebihi kapasitas, jemaah yang membeli buah
tangan dalam jumlah banyak sebaiknya menggunakan jasa pengiriman via
kargo.
B. Tempat Mustajab di Kota Mekah
Berdo’a di Seluruh Tanah Haram akan Di-Ijabah
"Tidak ada diatas permukaan bumi ini satu negara mana pun yang paling
di-ijabah untuk berdo’a, kecuali pada 15 tempat di Mekah dan sekitarnya,
yaitu :
1) di dalam Kabah,
2) di depan Hajar Aswad,
3) di depan Rukun Yamani,
4) di bawah talang emas (mizab),
5) di Hijir Ismail,
6) di depan Multazam,
7) di belakang Maqam Ibrahim,
8) di sumur Zamzam,
9) di Safa,
10) di Marwah,
11) di Masy'arilram (dekat Mina),
12) sewaktu wukuf di Padang Arafah,
13) di Jumrah Aqabah,
14) di Jumrah Wustha, dan
15) di Jumrah Ula."
(Hadis Rasulullah, diriwayatkan oleh Imam Thabrani).
Kabah,
tidak setiap jemaah diizinkan masuk Kabah sehingga sangat sulit berdo'a
didalamnya, maka cukup berdo'a di luar Kabah dengan memohonkan
kemuliaan, keagungan, kemurahan dan keagungan Kabah agar diberikan
kepada jemaah yang haji dan umrah.
Di depan Hajar Aswad,
batu hitam yang ada di salah satu sudut Kabah (sejajar dengan lampu
hijau tempat memulai tawaf), karena sulit bersentuhan dengan atau
mencium Hajar Aswad, jemaah cukup berdo'a dari kejauhan dengan menghadap
ke Hajar Aswad. Mohonkan ampunan, perlindungan serta kebebasan dari
utang, kefakiran, sempit hati dan siksa kubur.
Di depan Rukun Yamani,
mohonkan kebaikan dunya akhirat, dimasukan ke surga, dan terpelihara dari siksa api neraka.
Di bawah talang emas (mizab),
mohonkan naungan di bawah 'Arsy dan syafaat Rasullulah pada hari kiamat.
Di Hijir Ismail,
membuat ikatan perjanjian dengan Allah, wafatkan ke dalam golongan
ahlusunnah waljamaah, rindu bertemu Allah, keselamatan dari fitnah
bisikan syetan dan agar dapat mengambil hikmah (iktibar) dari semua
kejadian.
Di depan Multazam
(berada di antara Hajar Aswad
dan pintu Kabah), mohonkan peliharaan diri (dan keluarga), keutamaan
(kelebihan, anugerah dan kebaikan), perbaikan segala urusan, serta
ampunan dosa dan ditinggikan martabat di surga.
Di belakang Maqam Ibrahim,
mohonkan pengetahuan terhadap segala hal (zahir maupun batin), kekuatan
iman, kelapangan dada, penerangan hati, dan husnulkhatimah.
Di sumur Zamzam,
kini sumur Zamzam tidak terlihat karena posisinya tertutup areal tawaf
di dekat Maqam Ibrahim, maka ketika di dekat itu atau ketika meminum air
Zamzam, bacalah do’a:
"Allahumma innii as'aluka 'ilman naafi'an wa
rizqan waasi'an wa syifaa'an min kulli daa'in wa saqamin bi rahmatika
yaa arhamarrahimiin."
Di Masy'arilharam,
mohonkan keselamatan di dunia dan akhirat.
Di Safa,
ucapkan takbir lalu ucapkan terimakasih dan pujian kepada Allah yang telah memberikan kenikmatan yang luar biasa.
Di Arafah,
(sewaktu Wujuf), ucapkan istigfar, serahkan diri kepada Allah, dan mohon dimasukan kepada golongan orang-orang yang istiqamah.
Di Jamarat (Ula, Wustha, dan Aqabah),
dengan segala kerendahan hati, serahkan diri kepada Allah, serta
mohonkan kebebasan dari siksa di masukkan ke dalam golongan orang
shalih.
Selama berada di tanah suci, sebaiknya jemaah
memanfaatkan kesempatan untuk memanjatkan do’a sebanyak-banyaknya,
sebelum berdo'a jemaah harus memperhatikan adab atau etika berdo'a.
Berikut ini adab berdo'a sebagaimana dijelaskan Habib Syarif Muhammad
Al'aydrus, Ketua Yayasan Assalam, Kota Bandung. (PR, 8 September 2012)
Pertama,
membaca Istigfar, sebuah pernyataan diri memohon ampunan atas segala kesalahan dan dosa yang telah dilakukan.
Kedua,
membaca Hamdalah, bentuk pujian kepada Allah atas berbagai kenikmatan yang telah diberikan kepada hamba-hambaNya.
Ketiga,
membaca Shalawat, bentuk pernyataan kecintaan terhadap Rasullah saw,
yang telah membawa umat manusia memperoleh petunjuk dan hidayah Allah.
Keempat,
menyampaikan isi materi do’a.
Kelima,
diakhiri dengan membaca Shalawat dan Hamdalah, sebagai pengantar
dikabulkannya do'a sekaligus ungkapan rasa terimakasih kepada Allah SWT
dengan harapan do'a yang dipanjatkan senantiasa dikabulkan-Nya.
Semoga bermanfaat
Selamat menunaikan Ibadah Haji dan Umrah bagi yang melaksanakannya
Semoga Allah SWT mengabulkan semua do'a yang kita panjatkan, termasuk
diri saya, anda dan mereka yang berkesempatan memenuhi panggilan Allah.
Aamiin Allohumma aamiin...
Labbaik Allohuma Labbaik
Wallohualambisshawab.
Wassalamualaikum wr wb
|
Penuhi panggilan Allah ke Baitullah |
|
Hijir Ismail as |
|
Kiswah Ka'bah |
|
Allohu Akbar Maha Besar Allah |
|
Malam tak berbintang di Baitullah |
|
Sinar Allah di Baitullah |
|
Al Mukarommah |
|
mimbar masjid nabawi |
|
Hajar Aswad |
|
Rinduku untuk Baitullah |
|
Kutatap Baitullah |
|
Jabbal Rahmah |
|
Jabal Uhud |
|
Jabal Rahmah |
|
Mizab (talang Emas) |
|
Subhanalloh Allah Maha Suci dan Maha Besar |
|
Bening sebening hati menuju Baitullah |
|
pintu Makam Rasulullah saw |
|
Assalamualaikum Baitullah |
|
Ka'bah dalam hujan |
|
indahnya malam Subhanalloh Ya Allah |
|
payung di Medinah |
|
pintu Ka'bah Lama |
|
shalat di mesjid Nabawi |
|
peta obyek wisata Medinah |
|
Subhanalloh Allohu Akbar |
|
kulangkahkan kaki menuju Baitullah |
|
Mata Air Zamzam |
|
Semua sama dihadapan Allah |
|
Kaaba Baitullah |
|
Subhanalloh Ka'bah |
No comments:
Post a Comment