"Kebahagianmu
bukan ditentukan oleh orang lain, tetapi hanya oleh dirimu...
Senyum dan Ikhlas menerima keadaan yang dapat memberikan perasaan itu...,
Insya Allah"
“ SEBELUM ENGKAU HALAL BAGIKU “
seperti dicontohkan ibunda Khadijah |
Jangan pernah biarkan aku menatapmu penuh,
karena akan membuatku mengingatmu
memenuhi kepalaku dengan menginginkanmu
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku
Membuatku menginginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa, sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh Lumpur
Karena sesungguhnya dirimu terlalu suci.
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu,
meski ujung penutupmu pun tak berani kusentuh.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan menginginku karena sucimu kau pertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku bila kau kalah.
Dan tak lebih dari hanya wanita biasa.
Jangan pernah kau tatapku penuh
Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah burukku, mengenakan pakaian sutra emas.
Meniru laku para ulama, meski hatiku lebih kotor dari lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau termanipulasi.
Karena kau hanya manusia - hanya wanita.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah. |
Beri sepenuh diri pada sang lelaki suci yang dengan sepenuh hati membawamu ke
hadapan Tuhanmu. Untuknya dirimu ada, itu kata-kataku, terukir dalam kitab suci, tak perlu
dipikir lagi.
Tunggulah sang lelaki itu menjemputmu, dalam rangkaian khitbah dan akad yang
indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah hakmu, seperti dicontohkan
ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci.
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,
mungkin sekarang atau nanti,
bahkan
mungkin tak ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di fana saat ini.
Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kau bangun dengan
segala kekhusyu’an tangis do’amu.
Pilihan Allah tak selalu seindah keinginamu, tapi itu pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang terpilih itu, melainkan pada jalan
yang kau pilih,
seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu yang meminta ke-Islam-an sebagai
mahar pernikahannya.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan Sang
Kekasih Tertinggi. Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan menerima cinta dalam setiap denyut
nadi kita.
No comments:
Post a Comment